TAFAKKUR RAMADLAN: 4 [Mencari Kasih sayang]

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Seperti yang dikatakannya, "Aku terpaksa meninggalkan biara karena ternyata nilai asasi kasih sayang tidak kutemukan di dalamnya. Seperti juga Budha harus meninggalkan Istana Kapilawastu dan Juga Muhammad meninggalkan rumah tangganya menuju Hira'. Kasih sayang itu memang harus dicari, mungkin dengan sangat susah payah".

Itu ringkasan narasi saya terhadap rintihan Karen Armstrong, dalam bukunya Muhammad The Prophet of our time. Ringkasan berikutnya adalah bahwa Muhammad telah berjaya dalam hidupnya sendiri, kehidupan manusia serta lingkungan kehidupan seluasnya. Ia layak mendapat gelar "The Prophet of Our Time.

new York Times dalam ulasannya mengatakan bahwa Karen telah menetapkan tiga kriteria utama yang telah menjadikan Muhammad manusia senpurna tak tertandingi: Kasih sayangnya, Kebijaksanaannya serta Penyerahan Total kepada Allah SWT. Dengan kata lain, setiap manusia yang memiliki ketiga hal itu akan berjaya juga.

Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa ketika Rasulullah meminta kita ummatnya untuk menyambut Ramadlan dengan suka cita, mengisinya dengan amalan mulia, adalah karena Ramadlan akan melipat gandakan upaya itu menjadi seribu kali lipat sehingga sifat itu akan tertanam mendarah daging dalam diri kita.

Dalam sebuah Hadits diceritakan bahwa Rasulullah adalah manusia paling murah hati dan penuh cinta. Dan ketika Ramadlan datang maka kasih sayang, cinta dan kedermawanannya akan berlipat ganda, seperti tujuh Imam Muhaddits mengatakan: Kedermawanan Muhammad bagaikan angin yang bertiup kencang.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang, 4 Ramadlan 1434 H.
Hasanain juaini