POROX POROX MOMOT : 14
[ Between Anjing and Kecoa ]
Jangan heran bahwa setiap bangsa dan peradaban akan mempunyai persepsi
yang berbeda tentang anjing. Maka ketika anda menunjuk seseorang dengan
adagium " Anjing kamu", respon yang akan terima berbeda-beda. Di
Indonesia, sangat mungkin anda akan ditempeleng atau paling tidak
dianjingkannya pula. Tapi di Francis? Anda akan menerima resfect dan
ucapan : Merci Beaucoup.
Bangsa Mesir dan Arab kuno bahkan
mendewakan anjing dan memberinya julukan " Al-kalbu hayawaanun amiiin =
Anjing adalah binatang paling amanah". Pengalaman empiris kita akan
mengkonfirmasi hal ini. Jika anda memberi makan anjing walau dengan
kulit ubi yang tipis bak kulit bawang, maka dia akan mengingatnya
selamanya, dan akan membalas jasa anda itu sampai dia mati.
Masih ingat kisah dalam Al-Qur'an tentang Ashabul Kahfi? Si anjing
Qitmiir menunggui tuannya sampai mati dan menjadi tulang belulang? Atau
ada baiknya anda sekali-sekali berurai air mata berulam tangis membaca
kisah si anjing Hachico, yang selama 5 tahun [1930 ] menunggu kedatangan
tuannya [yang ternyata meninggal dirantauan dan tak pernah kembali] di
Stasiun kereta Shibuya, Jepang. Hachico akhirnya mati dan di masukkan ke
dalam museum kota Shibuya.
Diantara laknat, sumpah serapah
manusia menggunakan nama anjing, serta puja puji manusia pada kesetiaan
anjing, tentu dengan kearifan kita sebagai manusia berakal, dapat
mencari hikmah, mengapa anjing yang amanah itu justru dihukumkan sebagai
nakjis mughallazoh. Dihindari zatnya tapi dipuji sifatnya.
Mungkin nanti setelah manusia bisa menemukan bahasa anjing, kita akan
tahu bahwa anjing sangat keberatan dirinya dipadankan dengan manusia
yang sama sekali tidak amanah atau jarang yang amanah. Mungkin saja
anjing-anjing akan menuntut manusia di meja hijau [mungkin meja para
hakin masa depan sudah berubah warnanya].
Kini, mari kita
beralih topik ke Mister and Mis 'kecoa'. Dia ini serangga yang nyaris
semua manusia di dunia memanggilnya dengan nama yang sama, sedikit
berbeda hanya pada dialegnya saja. Ada yang bilang kecoa, Corcoach,
küchenschabe bahkan dalam bahasa arabpun yang menulisnya terbalik,
disebut mirip juga: Shourshour.
Dari sisi persepsi juga,
seluruh dunia punya ikiran negatif jika melihat atau mendengar nama
kecoa. Itu sebabnya di dalam blantika sumpah serapah, sematan nama kecoa
juga tak pernah dilupakan. Masih ingat Film Dongkrak Antiknya Warkop?.
Apa kata Kasino [alm] ngedumel ketika dia dijailin si Indro? Ini dia:
Kasino: "Dasar monyet bau, kadal bintit, muka gepeng, kecoa bunting,
babi ngepet, dinosaurus, brontosaurus, gih..!!!. Nah Kecoa juga ada kan?
Sebenarnya-lah kecoa ini binatang menjijikkan. Tapi para dokter
melarang membunuhnya karena jika dibunuh dia akan melahirkan milyaran
kuman dan virus pembunuh. Kecoa yang baik adalah kecoa yang mati
sendiri. Ya Allah bunuhlah kecoa-kecoa ditempat dan waktu yang Engkau
ridloi dan tidak mengganggu kami.
Kecoa adalah konon serangga
yang bentuk fisik dan sifatnya mencerminkan masyarakat dimana dia hidup.
Kecoa Asia kecil2 dan sukanya merayap-rayap ditempat busuk, kotor dan
nakjis, jikapun terbang dia akan menabrak-nabrak tak terkendali. Mungkin
otaknya terlalu minim.
Kecoa Amerika besar-besar, mereka
lebih suka terbang terus sehingga sangat mengganggu. Jadi kecoa Amerika
bisa terbang kemari, sedangkan kecoa kita akan mengalali sejuta
kesusahan jika mau merayam ke Amerika.
Dalam pelajaran biologi
kita diajarkan bahwa kecoa adalah binatang penipu yang kalau dipukul
akan pura-pura mati. Bahkan biologi juga memastikan bahwa hanya
kecoak-lah yang masih bisa merayap atau terbang sekalipun tidak memiliki
kepala. Mereka bisa gelayapan tanpa kepala selama 9 jam. Hiiiii.
Dalam sebuah kitab kuno "Al-Amstaalussaairah" ada dikatakan:
"Aqlibishourshouroh, tamut= Balikkan badan si kecoa itu, maka dia akan
segera mati". Pribahasa itu masih terkait dengan julukan yang biasa
diberikan orang Arab kepada mereka yang banyak omong, dengan julukan :
Lisaanusshourshouroh = Si lidah kecoa.
Pelajaran hikmah yang
hendak diberikan oleh pribahasa itu adalah bahwa jika kita menemukan
seseorang yang banyak omong, maka jangan dilawan tapi balikkan badan
anda dan biarkan dia ngomong sama ember. Kalau orang Sasak bilang:
"Anggep Redio Rusak".
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.