KEBOLAK - KEBALIK
Menyambut Tahun Baru Hijriah 1435 H: (2)
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Konon, kata "debat kusir" itu muncul dari buah pengalaman KH. Agus
Salim, ketika suatu hari naik pedati dan kudanya kentut. Beliau lalu
mengatakan: Oh kuda ini masuk angin!. Tapi si kusir malah mendebat
dengan mengatakan: Bapak salah, yang benar adalah kuda tadi
keluar-angin. Ayak ayak waee.
Saya belum pernah membaca bahasan
tentang mengapa tabiat Bahasa Indonesia [bukan Melayu] sering terbalik
dalam pembentukan sebua idiomatik seperti "sepak bola, pulang pergi,
siang malam, ibu bapak atau telur ayam". Idiom "pulang-pergi" yang
seharusnya PERGI-PUPALANG karena tidaklah mungkin seseorang melakukan
perpulangan jika sebelumnya nggak pernah pergi.
Seorang kawan
pemakai Bahasa Melayu melihat kasus itu sebagai suatu kelucuan, persis
seperti kita mendengar kata "BOLA SEPAK" dengan pendengaran yang tidak
kurang pula lucunya. Secara kebahasaan tentu pembentukan itu dimulai
dari objek dahulu baru kata kerja karena tidaklah mungkin manusia
melakukan sepak menyepak di dalam ruang hampa. Bola sepak lebih tepat.
Ada seorang jamaah, ex pegawai kereta api mendebat saya tentang hal itu.
Kata dia: Keliru kalau mendahulukan kata benda baru kemudian kata kerja
seperti bola-sepak itu. Contohnya di dalam kereta ada gerbong khusus
yang disiapkan untuk menjadi restoran atau ruang makan. "Gerbong makan"
adalah nama resminya. Nah, mana mungkin memberinya nama dengan "Makan
gerbong". Ha ha ha sekuat apapun dalil kita namun orang Indonesia tetap
saja akan mengatakan " SEPAK BOLAAAAAAAAAAAAAAAA!!!".
Tradisi
dan kesukaan, itulah alasan mengapa kita mengatakan "terima kasih"
karena kebiasaan kita manusia ini akan mau mengasih setelah kita
menerima. Malah lebih sering terjadi orang hanya suka menerima tapi lupa
mengasih. Secara logika kebahasaan yang benar tentu "kasih terima".
Apalagi kalau mau pakai takaran etika.
Beda dengan "Simpan
Pinjam", di sini bahasa Indonesia bisa akurat dan tepat guna karena
ketidak mungkinan kita meminjam uang dari bank atau koperasi jika tak
ada seorangpun yang menyimpan uangnya di sana. Jadi, jika ada orang yang
hanya tahunya meminjam tanpa menyimpan, sebenarnya dia adalah pembunuh
koperasi. Ini yang banyak khan? Sebenarnya ada ikutan yang lebih aneh
daripada itu, kali ini bukan pembalikan kata yang terjadi tapi
PEMBALIKAN MAKNA DAN MISSI BAHASA: Betapa sulitnya kita meminjam uang
dari bank karena para pegawai bank mungkin merasa uang yang dipinjamkan
itu adalah uangnya sendiri. Mereka sering kali lupa bahwa mereka ada
disitu tugasnya adalah untuk meminjamkan uang yang disimpan oleh orang.
Peristiwa2 ironi seperti ini dalam khazanah orang Sasak diistilahkan
dengan "kebalik-jungkli".
Kita ambil satu kasus lagi, idiom
"Ibu bapak-kah yang benar atau ayah ibu?. Kata teman saya yang feminis:
Ibu bapak dong, sebab mana mungkin bapak bisa melahirkan anak? He he
tentu kita tidak perlu mendebat kawan ini karena yang dia perlukan
adalah belajar biologi genetika dan atau setidaknya dia kembali kepada
kisah penciptaan Adam baru Hawwa. Kasus ini sama dengan idiom
siang-malam. Hanya karena lidah kita lebih terbiasa menyebutkan siang
terlebih dahulu sehingga mengatakan malam-siang menjadi berasa aneh.
Begitulah akibatnya ketika interes dikedepankan dalam perdebatan, maka
hasilnya akan semakin ngaco.
Di dalam ilmu tafsir ada sebentuk
metodologi yang disebut "At-Tafsir Bil Munaasabah". Contohnya Allah SWT.
bersumpah dengan malam terlebih dahulu baru dengan siang (QS. AL-Lail):
[ Wallaili idza yagsya ... Wannahaari idza tajalla = Demi malam ketika
gelap gulita dan demi siang ketika dia menyembul]. Itu maknanya bahwa
bahwa malam lebih dahulu diciptakan barulah siang. Logika juga akan
memperkuat bahwa mana mungkin sesuatu itu menyembul kalau bukan dari
sesuatu yang terlebih dahulu ada?
Dr Colin Freeman, dari
Departemen Teknik Material Universitas Sheffield, memimpin sebuah
penelitian biologi dengan menggunakan alat bantu Komputer HEKtoR. Mereka
menemukan bahwa di dalam sebuah telur ada sebentuk Protein yang disebut
ovocledidin-17, atau OC-17 yang berfungsi sebagai katalis untuk
mempercepat pengembangan kulit telur. Tanpa protein itu mustahil kulit
telur bisa terbentuk. Jadi tidak ada telur kalau tanpa oc-17 terlebih
dahulu. OC-17 hanya dimiliki oleh ayam, maka dengan demikian perdebatan
selama ini "lebih dahulu ayam atau telur?" seharusnya sudah dihentikan.
Tapi manusia memang makhluk pendebat, tak ada yang tidak didebatnya.
Begitu yang terjadi terus menerus alias Bussines As Usual, sering
disingkat BAU karena debat itu lebih sering terjadi karena adanya
"sesuatu" yang tidak diketahui. Tapi kalau untuk sekedar obat pelipur
kantuk tak apalah.
Ada satu yang cukup penting, yaitu
perdebatan tentang Tri-logi IMAN - ILMU dan AMAL. Perkara ini sebenarnya
tidak pantas menjadi arena debat sebab ketiga-tiganya berada pada ranah
yang berbeda-beda. Iman itu transenden, meta fisik; Ilmu berkaitan
dengan logika dan amal urusan praktis pragmatis. Proses penjenjangan
Tri-logi itu hanya terjadi ketika seseorang berkeinginan untuk membentuk
kepribadiannya dalam bentuk yang paling ideal di atas tri-logi
tersebut. Disini bimbingannya jelas, Al-Qur'an, ayat 11: Disana
disebutkan bahwa tingkat idealitas seseorang itu secara hirarkis dimulai
dari Keberadaan imannya kemudian ketinggian keilmuawannya dan penilaian
akhir ada pada ikhtiar dia secara sadar untuk berbuat berdasarkan iman
dan ilmunya itu. Sama sekali BUKAN KEBETULAN kalau ayat itu terletak
pada surat Al-Mujaadalah yang berarti PERDEBATAN. Mungkin terkandung
maksud agar perdebatan semacam ini dihentikan saja.
***INI AYATNYA:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي
الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا
فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Narmada, 2 Muharram 1435 H
7 Nopember 2013