Langkah Strategis Membangun NTB: 31
Bismillahrrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Para ahli strategi pembangunan sepakat, bahwa bulshit ngomong pembangunan tanpa menjamin ketersediaan listrik bagi masyarakat. Seorang konsultan pendidikan bahkan hanya dalam semenit, dapat mengukur mutu dan kwalitas pelayanan pendidikan di sebuah Pondok Pesantren "cukup dengan mengetahui berapa besar daya listrik yang digunakannya".
Direktur Umum PLN NTB memperkirakan bahwa NTB kedepan memerlukan tidak kurang dari seratus Mega Watt, itu untuk kebutuhan dasar "penerangan" dan jika diinginkan masyarakat menggunakan listrik untuk industri maka masih diperlukan lagi sekitar 200 MW. Serasa menghitung bintang dilangit untuk dapat memenuhi kebutuhan itu. Apalagi otak buntu plus pessimisme dan putus asa. Kita pasti terkulai.
Tidak, kita harus meneriakkan kata tidak, karena ternyata SDA kita telah menyediakan semua yang diperlukan untuk itu. Inilah yang ingin saya share dalam kesempatan ini.
Bermula dari kunjungan seorang aktivis lingkungan via saudari Fithriati Yatik Abdulkahar bernama Rohaji Tri. Dia seorang ahli teknologi tepat guna. Melalui SMS dia katakan hanya sempat diskusi bakda subuh sampai jam tujuh, karena pesawat ke Jkt pukul 10 harus take-off.
Dalam dialog singkat itu kami membahas masalah pemanfaatan aliran sungai arus lambat menjadi PLTMH dan jawabannya adalah Vico Hidro dengan TURBIN VORTEX. Nah Apa itu?
Saya lalu mengundang seorang teman sesama penerima Ramon Magsaysau Award asal Thailand yang sudah mengimplementasikan teknologi itu, dan jawabannya sangat mencengangkan. Sebagai berikut:
[Perhatikan gambar] Sebuah bak air berbentuk cilinder berdiameter 2.5 m dengan kedalaman 2 meter lalu dengan in-take 200 liter perdetik dapat membuat pusaran air deras yang dapat menggerakkan turbin vertikal berkekuatan konstan 5 kwh. Biaya pembuatannya [jika di rupiahkan] adalah Rp. 36 juta.
Jika kita memiliki 8 urat sungai masing2 dengan panjang tidak kurang dari 30 km, dan pada setiap jarak 500 meter dibendung untuk membuat cilinder air untuk menggerakkan turbin vortex ini, maka setidaknya bisa kita dapatkan 480 unit vico hidro berkekuatan 5 kwh = 2400 kwh atau sekitar 2.4 MW.
Mari kawan2 kita diskusikan modal SDA kita ini agar dapat menjadi sumber kejayaan kita bersama. Rasanya ini lebih baik ketimbang bicara Pilkada.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Narmada, 12 Maret 2013
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Para ahli strategi pembangunan sepakat, bahwa bulshit ngomong pembangunan tanpa menjamin ketersediaan listrik bagi masyarakat. Seorang konsultan pendidikan bahkan hanya dalam semenit, dapat mengukur mutu dan kwalitas pelayanan pendidikan di sebuah Pondok Pesantren "cukup dengan mengetahui berapa besar daya listrik yang digunakannya".
Direktur Umum PLN NTB memperkirakan bahwa NTB kedepan memerlukan tidak kurang dari seratus Mega Watt, itu untuk kebutuhan dasar "penerangan" dan jika diinginkan masyarakat menggunakan listrik untuk industri maka masih diperlukan lagi sekitar 200 MW. Serasa menghitung bintang dilangit untuk dapat memenuhi kebutuhan itu. Apalagi otak buntu plus pessimisme dan putus asa. Kita pasti terkulai.
Tidak, kita harus meneriakkan kata tidak, karena ternyata SDA kita telah menyediakan semua yang diperlukan untuk itu. Inilah yang ingin saya share dalam kesempatan ini.
Bermula dari kunjungan seorang aktivis lingkungan via saudari Fithriati Yatik Abdulkahar bernama Rohaji Tri. Dia seorang ahli teknologi tepat guna. Melalui SMS dia katakan hanya sempat diskusi bakda subuh sampai jam tujuh, karena pesawat ke Jkt pukul 10 harus take-off.
Dalam dialog singkat itu kami membahas masalah pemanfaatan aliran sungai arus lambat menjadi PLTMH dan jawabannya adalah Vico Hidro dengan TURBIN VORTEX. Nah Apa itu?
Saya lalu mengundang seorang teman sesama penerima Ramon Magsaysau Award asal Thailand yang sudah mengimplementasikan teknologi itu, dan jawabannya sangat mencengangkan. Sebagai berikut:
[Perhatikan gambar] Sebuah bak air berbentuk cilinder berdiameter 2.5 m dengan kedalaman 2 meter lalu dengan in-take 200 liter perdetik dapat membuat pusaran air deras yang dapat menggerakkan turbin vertikal berkekuatan konstan 5 kwh. Biaya pembuatannya [jika di rupiahkan] adalah Rp. 36 juta.
Jika kita memiliki 8 urat sungai masing2 dengan panjang tidak kurang dari 30 km, dan pada setiap jarak 500 meter dibendung untuk membuat cilinder air untuk menggerakkan turbin vortex ini, maka setidaknya bisa kita dapatkan 480 unit vico hidro berkekuatan 5 kwh = 2400 kwh atau sekitar 2.4 MW.
Mari kawan2 kita diskusikan modal SDA kita ini agar dapat menjadi sumber kejayaan kita bersama. Rasanya ini lebih baik ketimbang bicara Pilkada.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Narmada, 12 Maret 2013