Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'aaikum Wr. Wb.
Kalau saja tidak karena berita BBC, tgl 3 Nopember 2013, hari ini, sebenarnya saya tidak ingin sekedar menulis surat untukmu tetapi menjengukmu langsung dan mengusap jidat dan keningmu yang kutahu bersih.
Yakin sahabat masih ingat ketika kita bersama membina KTPDI ISNET tahun 2004-2007. Tentu jejak-jejak dakwah media maya itu masih terekam baik dalam file-file komputer kita. Hampir setiap jam, selama tiga tahun itu, kita menjalankan tugas kita itu. Semoga barakahnya terus mengucur. Amiin.
Sahabatku Syamsi Ali yth.!
Engkaulah salah satu alasan mengapa aku percaya bahwa "Muslim Indonesia kelak akan membawa panji Islam dunia" karena kau anak kampung bisa direstui muslim Amerika menjadi Imam mereka dan menjadi wakil mereka di depan George Bush dan bahkan Obama. Ratusan atau mungkin ribuan sudah rakyat Amerika memilih Islam karena qudwatun hasanah yang engkau tampilkan dengan ucapan, fikiran dan tindak tandukmu di hadapan mereka selama bertahun tahun.
Engkau berdiri tegak dihadapan Presiden, menteri dan anggota senat Amerika Serikat dan mengatakan "Inilah Islam" dan mereka sepakat menjadikanmu a good muslim partner. Di tengah2 Ground Zero engkau berteriak bahwa Muslim Amerika berhak mendirikan masjid dipusat kota New York, di atas puing-puing peristiwa 11-9, seakan engkau ingin mengatakan: "Islam itu mengajarkan membangun bukan merusak".
itulah engkau sahabatku, dimataku dan di hatiku.
Engkaulah dan bukan ilmuwan Mesir yang mengorganisir perlawanan Muslim Amerika terhadap kediktatoran Housni Mubarak. Apa pedulimu pada urusan muslim Mesir? Oooo tentu karena engkau memang berfikir dan memanggul panji Islam sedunia.
Ketika raja, khalifah, jendral2 muslim dinegaranya justru membungkuk kepada Amerika ketika menyerang Afgahanistan, Iraq dan Libia, engkau di Gedung Putih justru mengankat bendera perdamaian. Betapa banyak veteran perang Amerika yang memeluk Islam karena membenarkan pendapatmu.
Aku juga mendapat berita bahwa seorang gadis Amerika berangkat ke Palestina untuk menghadang Tank Israel yang menggusur rumah penduduk di Ghaza, itu juga karena gadis itu membenarkan argumen kemanusiaanmu.
Terpaksa surat ini dengan sangat segera kutulis agar secepatnya engkau tahu bahwa aku bersimpati pada nasib yang menimpamu. Apa alasan yang sebenarnya? Yang pasti "itu permainan dunia" dan dunia memang bukan tujuan kita. Biarkan dunia memuaskan dirinya, sesukanya. Kita punya Allah SWT.
Mengapa Rasulullah dilahirkan di Arab? Ya orang-orang banyak yang bilang karena kalau tidak dari mereka, mereka tidak akan menerima. Ada yang bilang engkau diberhentikan menjadi Imam Masjid New Yokr karena ras-ras arab itu tidak ingin dipimpin oleh selain Arab. Ambooooy, tapi janganlah bersedih karena Rasulullah pernah bersabda, bahwa yang paling beliau rindukan adalah : Ummatnya yang tidak sesusuku, tidak sezaman, tidak pernah mendengar, tidak pernah melihat namun beriman kepada Risalah beliau. Engkaulah salah satu yang dirindukan beliau. Amiin. Engkau tidak sekedar beriman tapi memperjuangkan Islam dipusat peradaban yang paling menginginkan lenyapnya Islam.
Karibku tercinta. Seperti sering kita lantunkan:
"Yuriiduuna li yuthfiuu nuurallahi biafwaahihim ... "
Dukungan kanda Muthiah dan dua bintangmu Maryam dan Malika, semoga menjadi penopang perjuanganmu selanjutnya, mengelola madrasahmu di Amerika sana. Dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Kibarkan Islam Rahmatan lil alaamin melalui Madrasahmu, menurutku itulah medan juang paling meyakinkan sekalipun bagi banyak orang, terasa waktunya merentang terlalu panjang. Di Madrasahmu, tak ada yang akan menghentikanmu selain kematian.
Selamat Saudaraku Fii Amaanillah.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
===============================
Life of Muhammad Syamsi Ali
Born Mohammed Utteng Ali in the village of Tana Toa on the Indonesian island of Sulawesi in 1968
Learn Koran by heart aged 11, and enrolls in Islamic boarding school in Makassar
Leaves Indonesia in 1988 to attend the International Islamic University in Pakistan then moved to Saudi Arabia to teach Islam
Begins work at Indonesian UN Mission in New York in 1996 and chairman of Al-Hikmah Mosque
Hired by Islamic Cultural Center in 2001 to promote interfaith dialogue
Becomes director of Jamaica Muslim Center in Queens in 2004
After meeting Rabbi Marc Schneier, the two religious leaders start working together
New York Magazine names Ali most influential Muslim leader in New York in 2006
Loses his job at Islamic Cultural Center in 2011
Releases Sons of Abraham, a joint memoir, with Marc Schneier in 2013
Assalamu'aaikum Wr. Wb.
Kalau saja tidak karena berita BBC, tgl 3 Nopember 2013, hari ini, sebenarnya saya tidak ingin sekedar menulis surat untukmu tetapi menjengukmu langsung dan mengusap jidat dan keningmu yang kutahu bersih.
Yakin sahabat masih ingat ketika kita bersama membina KTPDI ISNET tahun 2004-2007. Tentu jejak-jejak dakwah media maya itu masih terekam baik dalam file-file komputer kita. Hampir setiap jam, selama tiga tahun itu, kita menjalankan tugas kita itu. Semoga barakahnya terus mengucur. Amiin.
Sahabatku Syamsi Ali yth.!
Engkaulah salah satu alasan mengapa aku percaya bahwa "Muslim Indonesia kelak akan membawa panji Islam dunia" karena kau anak kampung bisa direstui muslim Amerika menjadi Imam mereka dan menjadi wakil mereka di depan George Bush dan bahkan Obama. Ratusan atau mungkin ribuan sudah rakyat Amerika memilih Islam karena qudwatun hasanah yang engkau tampilkan dengan ucapan, fikiran dan tindak tandukmu di hadapan mereka selama bertahun tahun.
Engkau berdiri tegak dihadapan Presiden, menteri dan anggota senat Amerika Serikat dan mengatakan "Inilah Islam" dan mereka sepakat menjadikanmu a good muslim partner. Di tengah2 Ground Zero engkau berteriak bahwa Muslim Amerika berhak mendirikan masjid dipusat kota New York, di atas puing-puing peristiwa 11-9, seakan engkau ingin mengatakan: "Islam itu mengajarkan membangun bukan merusak".
itulah engkau sahabatku, dimataku dan di hatiku.
Engkaulah dan bukan ilmuwan Mesir yang mengorganisir perlawanan Muslim Amerika terhadap kediktatoran Housni Mubarak. Apa pedulimu pada urusan muslim Mesir? Oooo tentu karena engkau memang berfikir dan memanggul panji Islam sedunia.
Ketika raja, khalifah, jendral2 muslim dinegaranya justru membungkuk kepada Amerika ketika menyerang Afgahanistan, Iraq dan Libia, engkau di Gedung Putih justru mengankat bendera perdamaian. Betapa banyak veteran perang Amerika yang memeluk Islam karena membenarkan pendapatmu.
Aku juga mendapat berita bahwa seorang gadis Amerika berangkat ke Palestina untuk menghadang Tank Israel yang menggusur rumah penduduk di Ghaza, itu juga karena gadis itu membenarkan argumen kemanusiaanmu.
Terpaksa surat ini dengan sangat segera kutulis agar secepatnya engkau tahu bahwa aku bersimpati pada nasib yang menimpamu. Apa alasan yang sebenarnya? Yang pasti "itu permainan dunia" dan dunia memang bukan tujuan kita. Biarkan dunia memuaskan dirinya, sesukanya. Kita punya Allah SWT.
Mengapa Rasulullah dilahirkan di Arab? Ya orang-orang banyak yang bilang karena kalau tidak dari mereka, mereka tidak akan menerima. Ada yang bilang engkau diberhentikan menjadi Imam Masjid New Yokr karena ras-ras arab itu tidak ingin dipimpin oleh selain Arab. Ambooooy, tapi janganlah bersedih karena Rasulullah pernah bersabda, bahwa yang paling beliau rindukan adalah : Ummatnya yang tidak sesusuku, tidak sezaman, tidak pernah mendengar, tidak pernah melihat namun beriman kepada Risalah beliau. Engkaulah salah satu yang dirindukan beliau. Amiin. Engkau tidak sekedar beriman tapi memperjuangkan Islam dipusat peradaban yang paling menginginkan lenyapnya Islam.
Karibku tercinta. Seperti sering kita lantunkan:
"Yuriiduuna li yuthfiuu nuurallahi biafwaahihim ... "
Dukungan kanda Muthiah dan dua bintangmu Maryam dan Malika, semoga menjadi penopang perjuanganmu selanjutnya, mengelola madrasahmu di Amerika sana. Dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Kibarkan Islam Rahmatan lil alaamin melalui Madrasahmu, menurutku itulah medan juang paling meyakinkan sekalipun bagi banyak orang, terasa waktunya merentang terlalu panjang. Di Madrasahmu, tak ada yang akan menghentikanmu selain kematian.
Selamat Saudaraku Fii Amaanillah.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
===============================
Life of Muhammad Syamsi Ali
Born Mohammed Utteng Ali in the village of Tana Toa on the Indonesian island of Sulawesi in 1968
Learn Koran by heart aged 11, and enrolls in Islamic boarding school in Makassar
Leaves Indonesia in 1988 to attend the International Islamic University in Pakistan then moved to Saudi Arabia to teach Islam
Begins work at Indonesian UN Mission in New York in 1996 and chairman of Al-Hikmah Mosque
Hired by Islamic Cultural Center in 2001 to promote interfaith dialogue
Becomes director of Jamaica Muslim Center in Queens in 2004
After meeting Rabbi Marc Schneier, the two religious leaders start working together
New York Magazine names Ali most influential Muslim leader in New York in 2006
Loses his job at Islamic Cultural Center in 2011
Releases Sons of Abraham, a joint memoir, with Marc Schneier in 2013