SEMENIT UNTUK CINTA NEGERI : 7

[ Negeri Liliput : Singapura ]

Dulu, nama Singapura adalah Tumasik [kota laut] berada pada labirin terluar Kerajaan Sriwijaya. Luasnya sangat mini cuma 710 km2. Bisa ditelan oleh Pulau Lombok bahkan kalau diperlebar lagi 7 kali lipatnya. Untuk ukuran dunia, ini namanya negara sejeput.

Tahun 1962 mereka nebeng atau numpang keren ke dalam Negara Malaya dan pada tahun 1965 dengan tidak merasa rugi sedikitpun Malaya membiarkannya melepaskan diri. Saking susahnya kehidupan di Singapura itu saban hari orang-orang saling taklukkan, maka terkenallah tragedi pembantaian manusia sampai 25,000 orang, dikenal dengan Pembantaian Sook Ching.

Tidak ada komoditi yang tidak diimport, air dari Malaysia, Pasir dari Riau bahkan 45% penduduknya orang asing yang bekerja disana.

Saya pernah tinggal sebulan disana, dan faktor paling mendalam yang bisa saya resapi adalah: (1) Orang Singapura memiliki kesadaran tinggi bahwa jika mereka tidak bekerja keras dan bersatu, maka mereka akan menjadi benalu di muka bumi ini. (2) Orang Singapura juga sangat mencintai Negerinya sehingga selalu ingin menamkan prestice negerinya dimata siapapun yang datang ke singapura.

Satu hari saya bertanya kepada supir taxi: Mengapa Singapura menggunakan mobil mewah Nissan Cerdric menjadi taxi umum? Dia menjawab: "Taxi ini diimport oleh Negara, bersamaan dengan Indonesia mengimport Nissan Cerdric untuk kebutuhan menghormati tamu agung para peserta KTT G7 di Bogor. Bedanya Kami menggunakannya untuk menghormati tamu kami, orang2 seperti anda"

Ketika berdiskusi dengan Ketua Majlis Ulama Singapura dalam kesempatannya menghadiri KTT SOMB ke 33 di Senggigi, Indonesia, 2010 yang lalu, dia ceritakan bahwa di Singapura masalah etnis itu dibuat terang benderang dan hal itu digunakan untuk meminta partisipasi setiap etnis, memberikan yang terbaik bagi Singapura.

Saya ajukan pertanyaan sensitif tentang tertekannya ummat Islam akibat kebijakan penguburan jenazah yang sangat ketat, bahkan mereka diminta untuk membakar dan menjadikan setiap jenasah menjadi abu agar hemat tempat dan cukup dalam sebuah botol saja. Apakah ada niat untuk pindah atau keluar dari Singapura?

Beliau menjawab, urusan kami adalah bekerja selama kami hidup, setelah kami mati, maka itu menjadi urusan kalian. Kami tidak berniat pindah negara, tapi siapa tahu kami bisa menyewa tempat di Sumatra atau Johor Bahru.

Apakah anda fikir Indonesia atau Malaysia mau menyewakan tanahnya hanya untuk kuburan orang2 Singapura? Beliau menjawab: " Mengapa tidak? bukankah itu lebih produktif ketimbang memelihara manusia hidup yang tidak menghasilkan apa-apa?"

*** Wahai teman2, saya merasa ada benarnya bahwa jenazah orang singapura akan jauh lebih mendatangkan manfaat, ketimbang penduduk Indonesia sendiri yang masih hidup bagai benalu. Apalagi kalau misalnya mereka itu kayak si Klewang dan anggota Gank Motor Selak dan Leak mereka itu?