NGONEK NGONEK PILBUP LOTIM INI TERASA SEPERTI MEMBACA KITAB TAREKAT. Coba indeng batur nama-nama pasangan itu. Mereka memang berbeda dan berhadap-hadapan, tapi dalam masalah nama pasangan mereka saling menularkan aura alam ghaib.
1. Pasangan pertama Al-Khaer, Seakan membaca ayat "Wal aakhiratu khairun laka minal ula" = Hari kemudian itu lebih baik bagimu dari pada dunia ini. Tapi apa hendak dikata kalau Al-Khaer yang ini jak dunia lebih menarik baginya. Siapa tahu dalam rapat2 pemberian nama pasangan muncul pepatah: Telur hari ini lebih baik daripada ayam besok. Memang ada nuansa telur pada logonya.
2. Pasangan ke dua Waly, kesan pertama seperti ada yang mau nikah, sebab masalah krusial bagi pasangan calon pengantin yang mau menikah adalah KEBERSEDIAAN waly. Tak ada wali tak ada bahagia. Tapi bisa juga berkonotasi wali murid atau wali Abdal yang bersemayam di puncak gunung Rinjani. Ini singkron dengan base-campnya yang di Anjani. Pastinya waly memang tak terlalu memerlukan materi. Sayangnya wali yang ini jakne perlu gati kepeng;
3. Pasangan ke Tiga Sufy. Lha ini jak berat gati. Sulit dipatut-patutkan bahwa orang yang sufy jadi Kepala Daerah. Dong tidak jadi dia wirid mereka?. Tapi ada juga yang berargumen bahwa dalam kondisi dunia seperti yang carut marut seperti ini, mentalitas sufy-lah yang mampu menandinginya. Tapi tak pernah saya baca narasi para sufy duduk di kursi empuk. Bukankah shuuf itu artinya bulu-bulu domba yang menjadi cikal bakal julukan sufi karena mereka tinggal di gua-gua berselimut bulu?
4. Kalau Pasangan Mafan, yang ke empat, bagi saya inilah yang paling berbanding lurus dengan tujuan2 pemerintahan. Semua orang ingin hidup mapan. Baik para pendukungnya maupun yang paling membencinya sekalipun. Jelasnya hidup ini: "No Fund, no mapan". Sayangnya dalam kenyataan, pasangan ini paling tidak ada mafannya sama sekali. he he he. Lihat hasil perolehan suaranya yang justru lebih terkesan ke kain kafan...hik hik hik.
Dalam khayalan lucu-lucu, saya terpikir, seandainya pabrik-pabrik HP kiloan di di China mengetahui fenomena ini, pastiah mereka akan memproduksi HP dengan merek-merek:
* El-Chair Smart phone anti tua yang bisa di- WARISkan sampai ke generasi ke tujuh.
** Wally Super I-pad. Harga mefet tapi gengsi oke punya. Cocok utk laki dan perempuan. Pro gender is lhaa.
*** TheSufy multyphone-camcoder. Sekaligus bisa dijadikan tasbeh.
**** Saya sisakan merek yang cocok buat pasangan mafan ini. Sulit bagi saya mendapatkan nama yang cocok, sebab selalu fikiran saya tertuju pada kata PAPAN.
Aba To: Namanya juga porox porox momot!
1. Pasangan pertama Al-Khaer, Seakan membaca ayat "Wal aakhiratu khairun laka minal ula" = Hari kemudian itu lebih baik bagimu dari pada dunia ini. Tapi apa hendak dikata kalau Al-Khaer yang ini jak dunia lebih menarik baginya. Siapa tahu dalam rapat2 pemberian nama pasangan muncul pepatah: Telur hari ini lebih baik daripada ayam besok. Memang ada nuansa telur pada logonya.
2. Pasangan ke dua Waly, kesan pertama seperti ada yang mau nikah, sebab masalah krusial bagi pasangan calon pengantin yang mau menikah adalah KEBERSEDIAAN waly. Tak ada wali tak ada bahagia. Tapi bisa juga berkonotasi wali murid atau wali Abdal yang bersemayam di puncak gunung Rinjani. Ini singkron dengan base-campnya yang di Anjani. Pastinya waly memang tak terlalu memerlukan materi. Sayangnya wali yang ini jakne perlu gati kepeng;
3. Pasangan ke Tiga Sufy. Lha ini jak berat gati. Sulit dipatut-patutkan bahwa orang yang sufy jadi Kepala Daerah. Dong tidak jadi dia wirid mereka?. Tapi ada juga yang berargumen bahwa dalam kondisi dunia seperti yang carut marut seperti ini, mentalitas sufy-lah yang mampu menandinginya. Tapi tak pernah saya baca narasi para sufy duduk di kursi empuk. Bukankah shuuf itu artinya bulu-bulu domba yang menjadi cikal bakal julukan sufi karena mereka tinggal di gua-gua berselimut bulu?
4. Kalau Pasangan Mafan, yang ke empat, bagi saya inilah yang paling berbanding lurus dengan tujuan2 pemerintahan. Semua orang ingin hidup mapan. Baik para pendukungnya maupun yang paling membencinya sekalipun. Jelasnya hidup ini: "No Fund, no mapan". Sayangnya dalam kenyataan, pasangan ini paling tidak ada mafannya sama sekali. he he he. Lihat hasil perolehan suaranya yang justru lebih terkesan ke kain kafan...hik hik hik.
Dalam khayalan lucu-lucu, saya terpikir, seandainya pabrik-pabrik HP kiloan di di China mengetahui fenomena ini, pastiah mereka akan memproduksi HP dengan merek-merek:
* El-Chair Smart phone anti tua yang bisa di- WARISkan sampai ke generasi ke tujuh.
** Wally Super I-pad. Harga mefet tapi gengsi oke punya. Cocok utk laki dan perempuan. Pro gender is lhaa.
*** TheSufy multyphone-camcoder. Sekaligus bisa dijadikan tasbeh.
**** Saya sisakan merek yang cocok buat pasangan mafan ini. Sulit bagi saya mendapatkan nama yang cocok, sebab selalu fikiran saya tertuju pada kata PAPAN.
Aba To: Namanya juga porox porox momot!