ANGGIA LUBIS NAMANYA

 [Langkah Strategis Membangun NTB]

Bisillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Jilbab, Daster panjang dan longgar, tidak menghalangi Anggia menjadi bisniswoman yang sukses dan makmur. Alhamdulillah.

Saya lebih dahulu sampai di kediamannya dan bersama keluarga dan tamu-tamu menunggu kedatangannya dari tugas luar yang super sibuk. Nah dia baru datang, menyetir mobil sendiri dan melangkah seperti orang yang menuruni tanah berbukit, tangkas dan cepat.

Maaf... katanya ber-permisi, meraih buku yang saya letakkan di atas meja. Buku itu adalah kumpulan Kuliah Haji Agus Salim di Cornell University USA tahun 1953. Anggia menatap tajam potho Kyai Hadji Agus Salim di cover buku itu lalu berkomentar: Beliau adalah eyang kami, yang selalu menginspirasi perjuangan hidup kami.

Tolong cermati Kuliah Nomor 16, Halaman: 162, tentang "Islam mengatur Segala Hal Secara Rinci". Anggia lalu kembali tercenung dan baru membuka bicara dengan kalimat:
" Kita belum melakukan apa-apa untuk ummat ini, jika dibandingkan dengan jasa Kyai Hadji Agus Salim". Oke oke oke apa yang bisa kita lakukan untuk NTB? Saya sudah 15 tahun di sini, dan tak akan berdiam diri saja untuk saudara2 saya di sini....!

Bu! kata saya menjawab, " Kami sedang berupaya mencari komoditas2 agrikultur NTB yang bisa menjadi mata pencaharian masyarakat agraris. Apakah ibu punya ide? "

Anggia: Apa yang sudah dilakukan untuk itu?
Hasanain: Saya sudah membibitkan rumput nilam untuk menjadi bahan minyak atsiri!

Anggia: Oke to the point... saya akan berikan mesin pengolahnya. Apalagi yang lainnya?
hasanain: kami sedang merintis usaha pengolahan air mineras dalam gelas, botol dan gallon!!!

Anggia: Oh kawan kuliah saya itu Ilham Habibie punya pabrik pembuat mesin pengolahan air kemasan di Bandung. nanti saya minta dia kirimkan mesinnya yang lengkap, sampai siap produksi. Ada lagi?

Sore ini pukul 3, Anggia akan meninjau [rencana] lokasi pabrik air kemasan itu dan akan berbuat maksimal untuk mewujudkannya.

Di akhir kunjungan kami, baru kami tahu baha Anggia juga punya 40 hektar lahan bisnis di Denpasar dimana dia juga memberikan sumbangsihnya untuk masyarakat sekitar berupa taman rekreasi, jogging trek dan berbagai pelatihan ekonomi rumahan.

Dengan rendah hati dia katakan: "Itu untuk Bali, dan untuk NTB saya akan berbuat yang serupa. Do'akan kita tetap sehat wal afiat semoga selalu dalam karunia Allah.

Mari kita menggeliat saudara2ku. Bekerja keras dan tidak lupa munajat.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Narmada, 12 Sep 2012