LANGKAH STRATEGIS MEMBANGUN NTB: 58
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sebuah Pepatah Jerman mengatakan:
Membagi dua seekor gajah besar tidak menghasilkan dua gajah kecil yang
sama-sama hidup". Begitulah bangsa Indo Ariya itu menggambarkan pahit
getir pemisahan mereka oleh Pemenang Perang Dunia II menjadi dua jerman yang
saling membenci: Jerman Timur >< Jerman Barat. Pemecahan sebuah bangsa
oleh musuhnya dengan tujuan yang jelas "agar tetap lemah dan tidak mampu
bangkit kembali.
Bangsa Jerman akhirnya berhasil
memperbaiki alur sejarah mereka, 3 Oktober 1990 - setelah 45 tahun terpecah,
mereka bersatu kembali. Tangan-tangan rakyat Jermanlah yang meruntuhkan simbol
pemecah belah itu "Tembok Berlin".
Sekalipun asal muasal bangsa
Jerman sangat rancu, namun Gustav Kossinna, 1902 dan Herman Hirt, 1905
meletakkan dasar kebangsaan Jerman yang diikat oleh ke Arya-an mereka.
Maksudnya jelas agar mereka besar, kuat dan puncaknya disematkan sebagai bangsa
yang paling absah meneruskan kebesaran Romawi. Hitler bahkan menjadikan
swastika (Lambang yang mengacu kepada simbol Brahmana) sebagai lambang
pemersatu mereka. Itulah Algemene Ubber Alles.
Kembali kepada masyarakat NTB yang
hanya terdiri dari beberapa suku bangsa (Bandingkan dengan Republik Rakyat
Tiongkok terdiri dari 56 suku bangsa) yang secara sosiologis antropologi
masing-masing memiliki previlage untuk mempertahankan eksistensi mereka. Namun
semua kita memahami bahwa kwantitas bangsa-bangsa itu jika berhadapan dengan
bangsa-bangsa lainnya sangat tidak memiliki prosfek yang menjanjikan. Oleh
sebab itu masyarakat di kedua pulau utama ini, Lombok dan Sumbawa TELAH SECARA
CERDIK MEMBANGUN ALIANSI dalam bentuk sebuah provinsi bernama NTB. Dan tidak
meragukan lagi fondasi dari langkah bijak itu adalah kesamaan nilai-pembentuk
dari visi dan missi kehidupan pribadi dan sosial mereka yaitu Keyakinan Islam.
Masyarakat harus benar-benar
tetap mengingat bahwa sekalipun NTB, secara resmi mendapatkan status sebagai
provinsi berawal dari ditetapkannya Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 Tanggal
14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Bali, NTB
dan NTT, namun yang diresmikan sebagai hari lahirnya NTB adalah tanggal 17
Desember 1958, itulah hari ketika Pemerintah Daerah Lombok dan Sumbawa di
likuidasi. itulah bentuk ikrar penyatuan dari para cerdik pandai kita yang
terbebas dari kepentingan yang mengkerdilkan.
Jelas ada problem yang mengancam
masa depan (kejayaan) masyarakat NTB, itulah kepentingan pragmatis sesaat,
hasrat politis. Hasrat ini jika dibumbui dengan berbagai kasus-kasus sektarian,
proses dan dinamika keseharian serta alasan-alasan klasik demokrasi, akan
dengan serta merta menggelinding menjadi issu yang jika tetap dipaksakan maka
yang akan terjadi adalah "Bagai mata uang yang kedua sisinya dipisahkan
sehingga kehilangan kurs dan nilai intrinsiknya".
Ada satu fakta empiris yang bisa
menjamin prosfek kesatuan NTB yaitu bukti bahwa penduduk Lombok yang migrasi ke
Pulau sumbawa menjadi lebih rajin, tekun dan eksis sebagaimana penduduk Sumbawa
mengalami hal yang sama kalau migrasi ke Lombok. Inilah pertautan serasi dan
saling menguatkan yang bisa di diversifikasi dalam sisi lain kehidupan,
individu maupun sosial.
Wallahu Aklam Bissawab
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.