LANGKAH STRATEGIS MEMBANGUN NTB: 65
Bismillahirhmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Begitu selesai mengetik nama Minahasa di dalam 'text-box google search' maka tawaran paling atas yang muncul adalah berita dan gambar Bupati-bupati cantik. Ada baiknya kali ini kita tidak tertipu oleh pemandangan2 adem yang melenakan seperti itu. Mari kita cari sisi lain yang bisa mengingatkan dan mewaspadakan.
Adalah Koh Yang Xiaokang, seorang pengusaha tambang asal China yang berperan menjadi tangan sakti Pabrik2 peleburan besi baja di China untuk meraup sebanyak-banyaknya bahan-bahan mentah di seluruh muka bumi. Indonesia hanya salah satu incarannya.
Kegemparan mulai membahana di langit Minahasa pukul 06.00 pada hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2012. Pagi itu, seperti dikisahkan oleh Jatam (Jaringan Advokasi Tambang) Sebuah kapal perang Republik Indonesia dengan nomor lambung 584 bernama "Kapal Republik Indonesia Nusa Utara" merapat di Pantai Kahuku, Pulau Bangka, Minahasa Utara, di mana masyarakat yang telah terbelah menjadi dua antara yang pro dan kontra terhadap perusahaan penambangan bijih besi milik Koh Yang Xiaokan bernama PT. Mikgro Metal Perdana.
Betapa gembiranya kelompok yang sudah lama menolak tambang itu karena pulau kecil dan cantik milik mereka yang berhadapan dengan Bunaken itu akan diselamatkan oleh para tentara yang mereka banggakan. Maria Pardede seorang ibu penduduk kampung itu berjingkrak-jingkrak menyambut kemenangannya.
Tapi apa yang terjadi kemudian adalah seperti sambaran petir di siang bolong, ketika pintu kapal dibuka yang keluar adalah alat-alat berat dan berbagai perlengkapan penambangan milik Koh Yang ... seperti bor tanah raksasa, rel-rel trem dan bucket-bucket srta bermacam jenis tangki dan seterusnya. Sejak saat itu terjadilah apa yang terjadi dan sampai saat ini...tak seorangpun mampu menghentikannya.
Alasan kerusakan lingkungan, ijin yang tidak jelas, penolakan rakyat, penolakan DPRD, penolakan Bupati dan Gubernur, kekalah di pengadilan mulai dari tingkat paling rendah sampai Kasasi sama sekali tidak ada yang berpihak dan membenarkan eksploitasi oleh PT. Mikgro Metal Perdana di tempat itu. Tetapi show must go on, sampai detik ini bijih-bijih besi masih lancar diangkut oleh kapal-kapal besar yang hilir mudik antar dua negara Indonesia - China. Bayangkan sejak tahun 2012 sampai sekarang!
Gagal dan tragis nasib Kaka Slank, peraih Tokoh Perubahan Republika 2015 sekaligus seniman pendukung Jokowi-JK yang melawan dengan menggandeng LSM_LSM hebat berikut ini:
AMMALTA — Aliansi Masyarakat Menolak Limbah Tambang
KMPA — Tunas Hijau Airmadidi
WALHI — Friends of the Earth Indonesia
LMND — Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sulut
change.org Indonesia
Greenpeace Indonesia
JATAM — Jaringan Advokasi Tambang
350 Indonesia
YLBHI — Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
YSNM — Yayasan Suara Nurani Minaesa
KIARA — Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan
ICW — Indonesia Corruption Watch
Friends of Lembeh-Pulisan-Bangka e.V.
BCF — Bangka Conservation Fund
Bahwa China adalah Super Power baru, kita semua tahu, tetapi bukankah NKRI ini adalah negara berdaulat dan memiliki hukum yang harus ditegakkan? Change.org juga sudah melansir Petisi Kepada Presiden Joko Widodo untuk menutup pertambangan illegal itu. Tapi nggak nendang juga.
Saya membuka-buka kembali berita2 yang mengabarkan keberhasilan kita di NTB, dengan berbagai piala, medali dan sertifikat kejuaran yang telah kita raih, sambil juga melihat potho Iklan Majalah Tempo: Lombok-Sumbawa adalah satu dari tiga tujuan idaman utama manca negara.
Akhirnya, saya hanya bisa mengajukan sebuah pertanyaan dalam hati:
"Bagaimana kalau Mr. Yang dan kawan-kawannya tertarik untuk ikut bermain di sini?"
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.




No comments:
Post a Comment